Kamis, 12 November 2015

PAPUA MEMBACA UNTUK GERAKAN INDONESIA MEMBACA



Papua (12/11/2015) Setelah pencanangan Gerakan Indonesia Membaca di Parigi Moutong dan Karawang, hari ini Anies Baswedan mencanangkan gerakan Indonesia Membaca di Provinsi Papua.

Di dalam sambutannya, Anies Baswedan menjelaskan bahwa tidak pernah ada kata terlambat dalam belajar. Terkait dengan budaya baca, ia menambahkan bahwa proses budaya baca hadir karena proses pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan pembiasaan baru terbentuklah budaya. “Jadi budaya membaca bukanlah gerakan instan, walaupun kita ingin bergegas.”

Anies mencontohkan mengenai gerakan memberantas buta huruf yang pernah dilakukan oleh Sekarno pada tahun 1947.  “Di dalam spanduk waktu itu, tertulis bantulah usaha memberantas buta huruf. Soekarno tidak mengatakan bahwa pemerintah yang akan melaksanakannya sendiri. Dengan kerendahan hati, ia meminta kepada siapapun untuk terlibat, sehingga pendidikan haruslah menjadi sebuah gerakan, termasuk Gerakan Indonesia Membaca.”

Di tempat yang sama, Firman Venayaksa selaku Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat menjelaskan bahwa Gerakan Indonesia Membaca merupakan cara agar masyarakat bisa mengakses bacaan “Sekarang ini, pemerintah sebagai fasilitator sangat mendukung gerakan ini, jadi sebagai stake holder, Forum TBM sebagai mitra strategis pemerintah siap menghelat gerakan ini ke seluruh provinsi di Indonesia dengan mendirikan taman bacaan di desa-desa untuk tahun 2016.”

Andi Tagihuma, dari Komunitas Sastra Papua, mengatakan bahwa kami mendukung gerakan ini agar bisa mengurangi tingkat buta aksara di Papua khususnya di Jayapura. “Donasi buku yang diberikan oleh Gramedia dan Asia Foundation dapat menjembatani kurangnya pasokan buku ke kampung-kampung di Jayapura.” Andi berharap agar makin banyak yang peduli terhadap gerakan ini sehingga taman bacaan di masyarakat bisa bertumbuh.

Sementara itu, Agus Kadepa, dari Papua mengajar berharap agar gerakan ini tetap ada di Papua demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan berharap agar pemerintah tetap konsisten dalam mendorong kelompok-kelompok di masyarakat yang peduli degan gerakan membaca ini.


Olyfa dari Taman Bacaan Rumah Imajinasi yang mendapatkan donasi buku sangat bahagia mendapatkan buku-buku dari donator karena bisa dimanfaatkan untuk proses belajar. “saya berharap anak-anak papua dengan mengakses bahan bacaan menjadi suka membaca dan mencintainya.”