Minggu, 02 April 2017

MOTOR LITERASI MENJUMPAI KOTA MULTATULI



Pukul 05.00 para relawan Moli sudah menyiapkan buku-buku dan memanaskan motor mereka. Ada 25 motor yang dibebani ratusan buku. Hari ini Moli buka lapak buku di alun-alun Multatuli Rangkasbitung. Perjalanan dari Serang menuju Rangkasbitung sekitar 1 jam. Selain Moli chapter Serang, datang juga Moli dari Pandeglang, Cilegon dan Tangerang.

Di alun-alun, komunitas literasi lain sudah menanti. Ada Kelompok Pengamen Jalanan, TBM Sumlor, TBM Kedai Proses, Badan Perpustakaan Lebak. Acara buka lapak buku juga didukung oleh Telkomsel, Radio Multatuli dan relawan literasi antikorupsi.

Nugra dan kawan-kawan dari Komunitas Motor Box yang berangkat dari Cilegon membawa 5 motor mengatakan bahwa pengalaman bangun subuh juga menarik. "Bayangkan kita harus jalan subuh. Berarti kita harus siap-siap setidaknya pukul 04.30. Tetapi acara semacam ini sangat menggembirakan. Banyak pengalaman membahagiakan terutama ketika buku-buju yang disediakan dibaca oleh masyarakat."

Di acara Car Free Day tersebut, berbagai komunitas literasi bertemu dan berdiskusi banyak hal, terutama membincangkan mengenai buku-buku yang senang dibaca masyarakat. Ugas, Ketua KPJ yang mengembangkan gerakan literasi di Lebak sangat berharap agar buku-buku bisa didapat dengan lebih mudah. "Kita masih kekurangan buku. Kalau kita ke kampung-kampung, minat membaca masyarakat luar biasa" ungkapnya.

Selesai buka lapak buku gratis, komunitas literasi diundang oleh Dinas perpustakaan Lebak. Mereka diskusi dan mencari bentuk-bentuk alternatif dalam pengembangan minat mrmbaca. Di dalam obrolannya, Sekdis Perpustakaan Lebak sangat berterimakasih atas kedatangan Motor Literasi. "Kami jadi bisa belajar militansi ke mereka. Dengan bagunan baru di perpustakaan Saija Adinda ini kami berharap agar Perpustakaan ini bisa menjadi bagian dari keluarga relawan literasi yang ada di Banten." Sementara itu, Firman Venayaksa yang menjadi inisiator Motor Literasi memberikan penguatan kepada instansi Dinas perpustakaan. Dia mengungkapkan bahwa sekarang ini justru orang-orang yang kerja di perpustakaan adalah orang-orang mulia. "Bayangkan, ketika semua instansi pemerintah tutup, hanya Dinas perpustakaan yang buka dan beekhidmat melayani masyarakat."

DC Aryadi yang juga Ketua Forum TBM menambahkan bahwa harus dipikirkan dan diperhatikan  juga agar TBM/ perpustakaan desa didirikan. "Kalau setiap desa mendirikan TBM, gerakan ini akan jauh lebih masif". Hal itupun diamini oleh sekdis Perpustakaan.

Selesai acara tersebut, Moli memberikan sekitar dua ratus buku kepada TBM Sabakingkin di daerah Panyandungan kabupaten Lebak. Buku tersebut merupakan sumbangan yang diperoleh Moli dari masyarakat Banten.